PERTUMBUHAN
EKONOMI
Makalah
Ekonomi Koperasi
Di Susun Oleh :
Nama : isnaen reza saputra
Kelas : 2EA26
NPM : 13211740
FAKULTAS
MANAJEMEN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2012
Pertumbuhan
ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Teori
Pertumbuhan Ekonomi
Teori di
bangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai
dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori
yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori
tersebut sebagai berikut.
Teori
Pertumbuhan Ekonomi Historis
Teori ini
dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut
Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga
tingkatan:
Ø Masa perekonomian tertutup
Pada masa
ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen
sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini
memiliki ciri-ciri:
1. Kegiatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan sendiri
2. Setiap individu sebagai produsen
sekaligus sebagai konsumen
3. Belum ada pertukaran barang dan jasa
Ø Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa
ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak
dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan
keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan
jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk
mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa
kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
ü Meningkatnya kebutuhan manusia
ü Adanya pembagian tugas sesuai dengan
keahlian
ü Timbulnya pertukaran barang dan jasa
ü Pertukaran belum didasari profit
motive
Ø Masa kapitalis
Pada masa
ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum
kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh
kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah
bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat
masa sebagai berikut:
v Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki
beberapa ciri, yaitu:
·
Kehidupan
masyarakat masih statis
·
Bersifat
kekeluargaan
·
Bertumpu
pada sektor pertanian
·
Bekerja
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
·
Hidup secara
berkelompok
v Tingkat kapitalis
Masa ini
memiliki beberapa ciri, yaitu:
·
Kehidupan
masyarakat sudah dinamis
·
Bersifat
individual
·
Adanya
pembagian pekerjaan
·
Terjadi
pertukaran untuk mencari keuntungan
v Tingkat kapitalisme raya
Masa ini
memiliki beberapa ciri, yaitu:
1.Usahanya semata-mata mencari
keuntungan
2.Munculnya kaum kapitalis yang
memiliki alat produksi
3.Produksi dilakukan secara masal
dengan alat modern
4.Perdagangan mengarah kepada ke
persaingan monopoli
5.Dalam masyarakat terdapat dua
kelompok yaitu majikan dan buruh
v Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini
memiliki beberapa ciri, yaitu :
·
Munculnya
aliran sosialisme
·
Adanya
campur tangan pemerintah dalam ekonomi
·
Mengutamakan
kepentingan bersama
Menurut
Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat
tahap sebagai berikut:
·
Masa berburu
dan pengembaraan
·
Masa
beternak dan bertani
·
Masa bertani
dan kerajinan
·
Masa
kerajinan, industri, perdagangan
Ø Karl Butcher (1847-1930)
Menurut Karl
Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat
tingkatan sebagai berikut:
·
Masa rumah
tangga tertutup
·
Rumah tangga
kota
·
Rumah tangga
bangsa
·
Rumah tangga
dunia
W.W.Rostow
mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The
Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian
dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
v Masyarakat Tradisional (The
Traditional Society)
1.
Merupakan masyarakat
yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
2.
Belum ada
ilmu pengetahuan dan teknologi modern
3.
Terdapat
suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
v Masyarakat pra kondisi untuk periode
lepas landas (the preconditions for take off)
1.
Merupakan
tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses
transisi.
2.
Sudah mulai
penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di
bidang pertanian maupun di bidang industri.
v Periode Lepas Landas (The take
off)
·
Merupakan
interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada
pertumbuhan yang berkelanjutan.
·
Kekuatan-kekuatan
yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
·
Tingkat
investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
·
Investasi
efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah
pendapatan nasional.
·
Industri-industri
baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi
dengan cepat.
v Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
·
Merupakan
perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta
lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
·
Investasi
efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari
pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
·
Output dapat
melampaui pertamabahn jumlah penduduk
·
Barang-barang
yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
·
Tingkat
perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad
masa take off dengan penerapan teknologi modern
v Tingkat Konsumsi Tinggi (high
mass consumption)
1. Sektor-sektor industri emrupakan
sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi
barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
2. Pendapatn riil per kapita selalu
meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui
kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
3. Kesempatan kerja penuh sehingga
pendapata nasional tinggi.
4. Pendapatan nasional yang tinggi
dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
Teori Klasik
dan Non Klasik
·
Teori Klasik
Teori Adam
Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo
berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi
dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut
hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian
akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
·
Teori
Neoklasik
Robert Solow
berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber
pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau
output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak
negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus
dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif. b. Harrord Domar Teori ini
beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini
juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
§ Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya
dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber
daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
§ Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
§ Faktor Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
§ Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
§ Sumber Daya Modal
Sumber daya
modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar