Pendahuluan
Perilaku konsumen didefinisikan
sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
penyusuli tindakan tersebut.
Husein Umar, Riset Pemasaran
Dan Perilaku Konsumen hal 50, Gramedia
Pustaka Utama, september 2000.
Cakupan Ilmu Perilaku Konsumen
KONSEP PEMASARAN
Fokus pemasaran yang utama adalah menjadikan kebutuhan
dan keinginan para konsumen. Filsafat pemasaran yang berorientasi ke konsumen
dikenal sebagai konsep pemasaran. Asumsi pokok yang mendasari konsep pemasaran
adalah jika perusahaan ingin meraih sukses maka perusahaan harus menentukan
kebutuhan dan keinginan berbagai target pasar tertentu dan memberikan kepuasan
yang diinginkan lebih baik dari pada pesaing. Konsep pemasaran didasarkan pada
dasar pemikiran bahwa pemasar harus membuat apa yang dapat dijualnya, dari pada
berusaha menjual apa yang telah dibuatnya. Konsep penjualan berfokus pada
kebutuhan penjual, sedangkan konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.
RUANG LINGKUP PERILAKU KONSUMEN
Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia (waktu, uang,
usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini
mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli,
dimana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering
mereka menggunakannya.
Di samping mempelajari pemakaian konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk
yang mereka beli, para peneliti konsumen juga tertarik untuk mengetahui cara
individu membuang produk. Dengan tujuan adalah bahwa mereka harus menyesuaikan
produksi mereka dengan kekerapan konsumen membeli penggantinya.
PERILAKU KONSUMEN BERAKAR PADA LINTAS DI SIPLIN ILMU PENGETAHUAN
Perilaku konsumen merupakan cabang antar ilmu
pengetahuan, yaitu didasarkan pada berbagai konsep mengenai orang yang telah
dikembangkan oleh para ilmuwan dalam disiplin ilmu yang sangat berbeda.
Teori-teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi,
dengan pendapat bahwa individu bertindak sacara rasional untuk memaksimumkan
kekayaan, keuntungan (kepuasan) mereka dalam memberi barang dan jasa.
MODEL SEDERHANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai
tiga tahap yang berbeda namun memiliki hubungan satu sama lain diantaranya:
1) Tahap Input
Merupakan tahap yang mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas
produk dan terdiri dari dua sumber informasi utama, yaitu:
- Usaha pemasaran perusahaan (produk itu sendiri, harganya, promosi dan
dimana ia dijual),
- Pengaruh sosiologis eksternal atas konsumen (keluarga, teman-teman,
tetangga, sumber informal). Hal ini merupakan input yang mungkin
mempengaruhi apa yang dibeli konsumen dan bagaimana mereka menggunakan apa
yang mereka beli.
2) Tahap Proses
Merupakan tahap yang memfokuskan pada cara konsumen
mengambil keputusan. Berbagai faktor psikologis yang melekat pada setiap individu,
mempengaruhi input dari luar pada tahap input mempengaruhi pengenalan konsumen
terhadap kebutuhan, pencarian informasi sebelum pembelian, dan evaluasi
terhadap berbagai alternative.
3) Tahap Output
Merupakan pengambilan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah
pengambilan keputusan yang berhubungan erat dengan perilaku membeli dan
evaluasi setelah membeli. Percobaan merupakan tahap penyelidikan pada perilaku
pembelian, yakni konsumen menilai produk melalui pemakaian langsung pembelian
ulang biasanya menandakan penerimaan akan produk.
ETIKA PEMASARAN
Penilitian-penelitian mengenai etika pemasaran
biasanya memusatkan perhatian pada berbagai praktik pemasar. Studi mengenai
filsafat etika mengemukakan dua kelompok teori yang berbeda yaitu:
- Teori Teleologi, berkaitan dengan nilai moral atas perilaku yang
ditentukan besarnya nilai tersebut berdasarkan akibatnya.
- Teori Deontologi, berhubungan dengan metode dan maksud yang terkandung
dalam perilaku tertentu.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Lingkungan
perusahaan dan falsafah perusahaan merupakan faktor yang menentukan perilaku
yang etis para karyawan perusahaan. Banyak perusahaan yang telah menyusun kode
etik yang jelas untuk menentukan cara pengambilan keputusan di seluruh
organisasi.
Perusahaan pada umumnya mengakui bahwa kegiatan yang bertanggung jawab secara
sosial memperbaiki citra perusahaan dimata para konsumen, pemegang saham,
masyarakat keuangan, dan publik terkait lainnya. Dengan cara demikian, bentuk
bisnis yang baik, yang menghasilkan citra yang baik, dan akhirnya meningkatkan
penjulan.
KONSEP PEMASARAN YANG MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Konsep ini
menghendaki agar semua pemasar menaati prinsi-prinsip tanggung jawab sosial
dalam memasarkan barang dan jasa mereka yaitu, mereka harus berusaha memuaskan
kebutuhan dan keinginan berbagai pasar targetnya dengan cara melindunginya dan
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
Hambatan yang serius untuk memperluas pelaksanaan konsep pemasaran yang
memperhatikan kepentingan masyarakat ini adalah orientasi jangka pendek yang
diatur oleh para manajer bisnis atas langkah yang diambil untuk meningkatkan
pangsa pasar dan memperoleh laba dengan cepat.
Ciri – Ciri
Konsumen
Dua wujud konsumen
1. Personal Consumer :
konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya
sendiri.
2. Organizational Consumer :
konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
dan menjalankan organisasi tersebut.
Production
concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih
murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang
efisien dan distribusi yang intensif.
Product
concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki
kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang
lengkap.
Selling
concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara
sepihak untuk diproduksi.
Marketing
concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah
dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen.
Konsep ini disebut marketing concept.
Market
segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
Market
targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk
menentukan.
Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalam
pikiran konsumen. Menyediakan nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio
antara keuntungan yang dirasakan sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi)
digunakan untuk menghasilkan keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang
telah dirasakan berupa relative dan subjektif.
Etika pasar
dan tanggung jawab social
Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip
tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu
pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka.
Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya
meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan yang baik.
Model sederhana dari pengambilan keputusan yang dibuat oleh pelanggan
- Input stage mempengaruhi pengakuan konsumen dari sebuah kebutuhan produk dan
terdiri dari dua (2) sumber informasi, yaitu usaha pemasaran perusahaan dan
pengaruh sosiologi dari luar pelanggan.
- Output stage terdiri dari dua (2) pendekatan yang erat hubungannya dengan
aktivitas pengambilan keputusan yang sudah diambil.
Kekuatan
Utama Dapat Mempertajam Penelitian Tentang Konsumen
Implikasi yang
banyak disarankan untuk menjadikan pemasaran berhasil adalah harus mengenali
dengan baik konsumen anda, berilah apa yang mereka inginkan, gunakan media yang
menjadi sasaran dan media baru, tajamkan promosi, bekerja sama dengan pengecer
dan selalu berinovasi produk baru tetapi tidak mengurangi kualitas produk itu
sendiri dan lebih di tingkatkan lagi kualitas produk agar konsumen semakin
percaya terhadap produk yg mereka gunakan.