8 pulau terluar yang ada di indonesia
Pulau simeulucut
Profil Pulau SIMEULUCUT |
|||
PROVINSI
|
: Nanggroe
Aceh Darussalam
|
||
KABUPATEN
|
: SIMEULUE
|
||
KECAMATAN
|
: Simeulue
Tengah
|
||
DESA
|
: Kampung Air
|
||
LUAS
|
: 714 km2
|
||
LETAK
GEOGRAFIS
|
: 02°31?47? U
dan 95°55?05? T
|
||
INFORMASI
UMUM :
|
|||
Pulau
Simeulucut termasuk salah satu pulau terluar yang terletak di Kabupaten
Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam. Pulau ini cukup landai dengan pantainya
berpasir putih dan ombak yang cukup tenang. Pulau ini memiliki luas wilayah
sekitar 714 km2.
|
|||
DEMOGRAFI
DAN SOSIAL BUDAYA :
|
|||
Pulau Simeulucut
dapat ditempuh dari Banda Aceh dengan pesawat ke Sinabang ibukota Simeulue,
dilanjutkan dengan kendaraan roda empat menuju Kecamatan Simeulue Tengah,
dari Desa Latakayah menyewa perahu motor menuju pulau tersebut.
|
|||
OCEANOGRAFI
:
|
|||
Pulau Simeulucut
mempunyai iklim basah dengan curah hujan rata-rata 2.828 mm/tahun. Pada
setiap hari hujan turun terlebih dahulu diawali dan diselingi dengan panas
dan terik matahari. Keadaan curah ini ditentukan oleh penyebaran musim,
dimana musim barat berlangsung sejak bulan Juli sampai dengan bulan Desember.
Hal ini biasanya terjadi ditandai oleh hujan dengan badai dan gelombang besar
yang berasal dari Lautan Indonesia dan Samudera Hindia. Musim timur
berlangsung sejak bulan Januari sampai dengan bulau Juni yang ditandai oleh
terjadinya musim kemarau yang diselingi oleh hujan yang tidak merata dan
keadaan laut sedikit tenang. Pada musim ini, suhu udara maksimum di Pulau
Simeulucut berkisar 25 ? 33 oC dan suhu udara minimum berkisar 18 ? 24 oC.
Kelembaban nisbi berkisar 65 ? 75% sepanjang tahun.
|
|||
SARANA
DAN PRASARANA :
|
|||
Elevasi
ketinggian Pulau Simeuluecut antara 0 ? 3 m di atas permukaan laut (dpl).
Perbedaan ketinggian antara beberapa lokasi di Simeulucut hampir seragam
dengan variasi dataran rendah dan sedang yang ditumbuhi oleh berbagai jenis
vegetasi pulau. Pantainya berpasir putih halus yang terhampar mengelilingi
pulau dan tampak cukup elok. Perairan pantai Pulau Simeulucut mempunyai
kedalaman yang cukup dangkal antara 1,5 sampai 12 m dengan dasar pantai yang
cukup rata. Dasar pantai yang demikian menyebabkan pola arus di Pulau
Simeulucut yang cukup tenang dan merupakan paduan antara arus tetap yang
mengalir di Samudera Hindia dan arus pasang surut. Pulau Simeuluecut
mempunyai perairan yang jernih dan tenang. Seperti halnya Pulau Raya, arus
perairan Pulau Simeulucut juga berasal dari Samudera Hindia bergerak menuju
timur dan sebagian besar dibelokkan ke selatan karena pulau menghadap ke
barat daya. Kecepatan arus cukup rendah sekitar 0,31 m/detik dengan tinggi
gelombang rata-rata di daerah ini adalah 30,12 cm pada periode 4,84 detik,
TSS 13,12 mg/l, dan turbidity 0,26 NTU.
|
|||
POTENSI
SUMBERDAYA ALAM :
|
|||
Terumbu
Karang Kondisi terumbu karang di seluruh perairan Pulau Simeulucut mempunyai
kenampakan yang seragam dengan lebar rataan terumbu karang berkisar antara
150 ? 300 meter. Terumbu karang ini berkembang sepanjang pantai yang, namun
di bagian timur Pulau agak terganggu karena berdekatan dengan Pulau Simeulue
yang anyak aktivitas pemanfaatan di pantainya. Persentase penutupan karang
batu secara umum termasuk baik yang berkisar antara 10,2 ? 52,4 %. Kerusakan
karang di wilayah ini kebanyakan terjadi secara mekanik yang diakibatkan
pengeboman karang untuk keperluan penangkapan ikan karang (kerapu, kakap,
dll). Vegetasi Pantai Pulau yang tidak berpenghuni ini mempunyai potensi
sumber daya alam yang cukup besar, sekitar 95% hasil bumi bertumpu pada
kelapa kering (kopra). Kelapa yang terdapat di pulau ini memang diusahakan
secara sengaja oleh masyarakat Simeulue untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
industri kopra yang ada di Pulau Simeulue. Oleh karena vegetasi kelapa yang
banyak ini, maka Pulau Simeuluecut menjadi pulau andalan bersama-sama dengan
pulau Salaut Besar sebagai penghasil kelapa Kabupaten Simeulue. Perikanan Jenis
ikan yang banyak terdapat di perairan Pulau Simeuluecut adalah ikan tongkol,
kembung, gabus, kerapu lumpur, kerapu balong, dan kakap. Nelayan yang sering
menangkap ikan di perairan Pulau Simeulue adalah penduduk Kampung Air, Desa
Latakayah dan desa-desa sekitarnya. Alat tangkap yang banyak digunakan adalah
jaring insang hanyut dan jaring insang tetap, serta pancing. Alat tangkap ini
umumnya dimiliki oleh penduduk/nelayan Kampung Air yang berdekatan dengan
Pulau Simeuluecut. Sedangkan perahu yang biasa digunakan terdiri dari perahu
tanpa motor kecil, perahu tanpa motor besar, motor tempel dan tanpa perahu.
Sedangkan budidaya tidak dilakukan oleh masyarakat baik budidaya laut maupun
budidaya tambak. Hal ini terbatas lahan yang ada ada di Pulau Simeuluecut dan
letaknya yang agak jauh dari lokasi pasar dan perkampungan penduduk.
|
|||
Sumber: Direktori Pulau Pulau Kecil di Indonesia Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia http://www.dkp.go.id/ |
Pulau Nipa
Pulau Nipa; 1° 9′ 13″ LU, 103° 39′ 11″ BT;
Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura.
Pulau Pelampong
Pulau Pelampong; 1° 7′ 44″ LU, 103° 41′ 58″
BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
Pulau Batu Berhanti
Pulau Batu Berhanti; 1° 11′ 6″ LU, 103° 52′
57″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura.
Pulau Batu Mandi
Pulau Batu Mandi; 2° 52′ 10″ LU, 100° 41′
5″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau); Malaysia.
Pulau Kepala
Pulau Kepala; 2° 38′ 42″ LU, 109° 10′ 4″
BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia
Pulau nongsa
Pulau Nongsa; 1° 12′ 29″ LU, 104° 4′ 47″
BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura
Pulau Sekatung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar