Selasa, 02 April 2013

tugas softskill pendidikan kewarganegaraan (4)

8 pulau terluar  yang ada di indonesia

Pulau simeulucut

Profil Pulau SIMEULUCUT

PROVINSI
: Nanggroe Aceh Darussalam
 
KABUPATEN
: SIMEULUE
KECAMATAN
: Simeulue Tengah
DESA
: Kampung Air
LUAS
: 714 km2
LETAK GEOGRAFIS
: 02°31?47? U dan 95°55?05? T

INFORMASI UMUM :
Pulau Simeulucut termasuk salah satu pulau terluar yang terletak di Kabupaten Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam. Pulau ini cukup landai dengan pantainya berpasir putih dan ombak yang cukup tenang. Pulau ini memiliki luas wilayah sekitar 714 km2.

DEMOGRAFI DAN SOSIAL BUDAYA :
Pulau Simeulucut dapat ditempuh dari Banda Aceh dengan pesawat ke Sinabang ibukota Simeulue, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat menuju Kecamatan Simeulue Tengah, dari Desa Latakayah menyewa perahu motor menuju pulau tersebut.


OCEANOGRAFI :
Pulau Simeulucut mempunyai iklim basah dengan curah hujan rata-rata 2.828 mm/tahun. Pada setiap hari hujan turun terlebih dahulu diawali dan diselingi dengan panas dan terik matahari. Keadaan curah ini ditentukan oleh penyebaran musim, dimana musim barat berlangsung sejak bulan Juli sampai dengan bulan Desember. Hal ini biasanya terjadi ditandai oleh hujan dengan badai dan gelombang besar yang berasal dari Lautan Indonesia dan Samudera Hindia. Musim timur berlangsung sejak bulan Januari sampai dengan bulau Juni yang ditandai oleh terjadinya musim kemarau yang diselingi oleh hujan yang tidak merata dan keadaan laut sedikit tenang. Pada musim ini, suhu udara maksimum di Pulau Simeulucut berkisar 25 ? 33 oC dan suhu udara minimum berkisar 18 ? 24 oC. Kelembaban nisbi berkisar 65 ? 75% sepanjang tahun.
SARANA DAN PRASARANA :
Elevasi ketinggian Pulau Simeuluecut antara 0 ? 3 m di atas permukaan laut (dpl). Perbedaan ketinggian antara beberapa lokasi di Simeulucut hampir seragam dengan variasi dataran rendah dan sedang yang ditumbuhi oleh berbagai jenis vegetasi pulau. Pantainya berpasir putih halus yang terhampar mengelilingi pulau dan tampak cukup elok. Perairan pantai Pulau Simeulucut mempunyai kedalaman yang cukup dangkal antara 1,5 sampai 12 m dengan dasar pantai yang cukup rata. Dasar pantai yang demikian menyebabkan pola arus di Pulau Simeulucut yang cukup tenang dan merupakan paduan antara arus tetap yang mengalir di Samudera Hindia dan arus pasang surut. Pulau Simeuluecut mempunyai perairan yang jernih dan tenang. Seperti halnya Pulau Raya, arus perairan Pulau Simeulucut juga berasal dari Samudera Hindia bergerak menuju timur dan sebagian besar dibelokkan ke selatan karena pulau menghadap ke barat daya. Kecepatan arus cukup rendah sekitar 0,31 m/detik dengan tinggi gelombang rata-rata di daerah ini adalah 30,12 cm pada periode 4,84 detik, TSS 13,12 mg/l, dan turbidity 0,26 NTU.

POTENSI SUMBERDAYA ALAM :
Terumbu Karang Kondisi terumbu karang di seluruh perairan Pulau Simeulucut mempunyai kenampakan yang seragam dengan lebar rataan terumbu karang berkisar antara 150 ? 300 meter. Terumbu karang ini berkembang sepanjang pantai yang, namun di bagian timur Pulau agak terganggu karena berdekatan dengan Pulau Simeulue yang anyak aktivitas pemanfaatan di pantainya. Persentase penutupan karang batu secara umum termasuk baik yang berkisar antara 10,2 ? 52,4 %. Kerusakan karang di wilayah ini kebanyakan terjadi secara mekanik yang diakibatkan pengeboman karang untuk keperluan penangkapan ikan karang (kerapu, kakap, dll). Vegetasi Pantai Pulau yang tidak berpenghuni ini mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup besar, sekitar 95% hasil bumi bertumpu pada kelapa kering (kopra). Kelapa yang terdapat di pulau ini memang diusahakan secara sengaja oleh masyarakat Simeulue untuk memenuhi kebutuhan pasar dan industri kopra yang ada di Pulau Simeulue. Oleh karena vegetasi kelapa yang banyak ini, maka Pulau Simeuluecut menjadi pulau andalan bersama-sama dengan pulau Salaut Besar sebagai penghasil kelapa Kabupaten Simeulue. Perikanan Jenis ikan yang banyak terdapat di perairan Pulau Simeuluecut adalah ikan tongkol, kembung, gabus, kerapu lumpur, kerapu balong, dan kakap. Nelayan yang sering menangkap ikan di perairan Pulau Simeulue adalah penduduk Kampung Air, Desa Latakayah dan desa-desa sekitarnya. Alat tangkap yang banyak digunakan adalah jaring insang hanyut dan jaring insang tetap, serta pancing. Alat tangkap ini umumnya dimiliki oleh penduduk/nelayan Kampung Air yang berdekatan dengan Pulau Simeuluecut. Sedangkan perahu yang biasa digunakan terdiri dari perahu tanpa motor kecil, perahu tanpa motor besar, motor tempel dan tanpa perahu. Sedangkan budidaya tidak dilakukan oleh masyarakat baik budidaya laut maupun budidaya tambak. Hal ini terbatas lahan yang ada ada di Pulau Simeuluecut dan letaknya yang agak jauh dari lokasi pasar dan perkampungan penduduk.

Sumber:
Direktori Pulau Pulau Kecil di Indonesia
Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
http://www.dkp.go.id/

Pulau Nipa

Pulau Nipa; 1° 9′ 13″ LU,  103° 39′ 11″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura.

Pulau Pelampong

Pulau Pelampong; 1° 7′ 44″ LU,  103° 41′ 58″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura

Pulau Batu Berhanti


Pulau Batu Berhanti; 1° 11′ 6″ LU,  103° 52′ 57″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura.

Pulau Batu Mandi

Pulau Batu Mandi; 2° 52′ 10″ LU,  100° 41′ 5″ BT; Selat Malaka; (Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau); Malaysia.

Pulau Kepala



Pulau Kepala; 2° 38′ 42″ LU,  109° 10′ 4″ BT; Laut Natuna; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Malaysia

Pulau nongsa


Pulau Nongsa; 1° 12′ 29″ LU,  104° 4′ 47″ BT; Selat Singapura; (Kota Batam, Kepulauan Riau); Singapura

Pulau Sekatung

Pulau Sekatung; 4° 47′ 45″ LU,  108° 1′ 19″ BT; Laut China Selatan; (Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau); Vietnam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar